Monday, February 1, 2010

Waspadai Batuk Lebih dari 2 Minggu



Kompas.com | Selasa, 19 Januari 2010 | 11:45 WITA | Batuk adalah reaksi pertahanan tubuh untuk melindungi paru-paru. Gejala ini perlu diwaspadai, apalagi bila berlangsung lebih dari dua minggu. Kenali pula secara cermat berbagai kondisi yang menyertainya, misalnya batuk berdarah.

Januari sering diartikan "hujan sehari-hari", setelah Desember dianggap sebagai "gede-gedenya sumber". Sungguh tepat, karena di bulan-bulan ini curah hujan memang tengah mencapai puncaknya.

Saking seringnya air jatuh dari langit di bulan Januari, banyak kota di Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan terendam. Berbagai penyakit langganan, seperti selesma, batuk, diare, demam berdarah pun mewabah. Waspada adalah kata yang tepat untuk mengantisipasi datangnya penyakit itu.

Refleks Pertahanan
Menurut Dr. Pradjna Paramita, MD, FCCP, batuk adalah gerak refleks atau reaksi otomatis pertahanan tubuh untuk melindungi paru-paru. Bila ada benda asing ikut masuk sewaktu menghirup udara lewat saluran pernapasan, otomatis kita akan batuk untuk menghalaunya. Begitu pula bila saluran napas terangsang, misalnya oleh adanya lendir atau dahak, kita juga akan batuk.

Prosesnya adalah, waktu zat pengganggu mencapai reseptor (simpul saraf afferent) batuk di hidung, tenggorokan, atau dada, reseptor tersebut akan menyampaikan pesan ke pusat batuk di otak, yang memberi sinyal supaya tubuh batuk.

Setelah kita menghirup udara, epiglotis (struktur tulang rawan yang bentuknya mirip lidah, menggantung pada larink, dan berperan mencegah masuknya makanan ke saluran napas ketika menelan) serta pita suara akan menutup rapat, sehingga udara dalam paru-paru terjebak.

Otot perut dan dada akan berkontraksi secara kuat sambil menekan sekat rongga badan. Pada akhirnya, pita suara dan epiglotis membuka dengan tiba-tiba, sehingga udara yang terjebak itu meledak keluar.

Sebagai refleks pertahanan tubuh, batuk dapat terjadi akibat beberapa hal misalnya tersedak makanan atau cairan, iritasi asap dan debu. Semprotan pewangi ruangan, insektisida, cat, atau bahan kimia lain, juga makanan dingin, suhu dan udara dingin maupun lembab, dapat pula menyebabkan batuk.

Kurang Dua Minggu
Dr. Mita, begitu spesialis paru dari RSPAD Gatot Subroto ini akrab disapa, menyatakan bahwa batuk yang menyerang orang sehat akibat lingkungan semisal asap rokok, pewangi ruangan atau lainnya, biasanya hanya berlangsung beberapa menit. Bila gangguan dari lingkungan berlangsung lama, bisa menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Gangguan ISPA bisa berbentuk radang hidung (misalnya pilek), radang tenggorok, hingga radang tonsil (amandel).

Batuk karena tenggorokan teriritasi sumber polusi, terkena bakteri atau virus yang menjadi gejala ISPA, merupakan gangguan kesehatan sederhana atau lumrah dijumpai sehari-hari. Normalnya berlangsung kurang dari dua minggu. Namun, bila dibiarkan sampai kronis atau berlangsung lebih dari dua minggu, ISPA bisa menyebabkan infeksi paru-paru (pneumonia). Ini yang harus diwaspadai.

Bila hanya batuk, pilek, flu, amandel, biasanya tidak terlalu berbahaya. Namun, bila sudah disertai napas cepat dan sesak atau bunyi mengi, keluar dahak berwarna keruh, kuning atau hijau, cokelat, abu-abu, apalagi bila ada darah, lalu ditambah nyeri di dada dan suhu tubuh meningkat yang berlangsung lama dan batuk lebih dari dua minggu, pemeriksaan yang lebih intesif perlu segera dilakukan

www.AstroDigi.com (Nino Guevara Ruwano)

Comments :

0 comments to “Waspadai Batuk Lebih dari 2 Minggu”


Post a Comment