Friday, February 26, 2010

Peneliti Pecahkan Kunci Panjang Umur


www.AstroDigi.com

Inilah.com | 20 Februari 2010 | Pencarian ke Afrika mengkonfirmasi diversifikasi genetik ras Afrika lebih banyak daripada ras Eropa atau Asia. Hal itu menyediakan informasi cara bertahan hidup lebih lama.

Para peneliti mengurutkan gen yang komplit dari lima orang Afrika bagian selatan yang melampaui usia 80 tahun termasuk uskup agung Desmond Tutu dari Afrika Selatan dan empat pemuka dari Namibia.

“Secara rata-rata kami menemukan bahwa banyak perbedaan genetik antara dua pemuka dibandingkan seorang ras Eropa dan seorang ras Asia,” ujar Dr Vaness Hayes dari Universitas New South Wales di Australia.

“Penelitian ini memberikan alat untuk membaca keseluruhan cerita tentang evolusi manusia dan secara spesifik kisah tentang evolusi penyakit,” tambah Hayes.

Ahli genetik telah lama mengetahui hal tersebut pada level DNA, dan ada hal unik di dalam ras.

Juga didapatkan hasil bahwa Afrika sebagai sumber semua manusia modern memiliki keanekaragaman genetika. Ini mungkin saja terjadi karena banyaknya orang yang tinggal dan berevolusi di sana. Sementara masyarakat Eropa, Asia dan grup lainnya tumbuh dari populasi kecil yang bermigrasi dari benua tersebut.

”Untuk mengetahui bagaimana gen mempengaruhi kesehatan, kita harus bisa melihat rangkaian penuh dari variasi genetik manusia dan Afrika Selatan mengambil peran,” ujar Webb Miller dari Universitas Pennsylvania.

Tim mencari beberapa tetua Afrika baik dalam bentuk usia dan akar genetika. Tutu masuk dalam etnis Bantu sementara empat pemuka lainnya datang dari masyarakat pemburu di gurun Kalahari Namibia.

“Partisipan empat pemuka tersebut telah mencapai usia maksimal mereka daripada hidup di bawah kondisi keras selama periode kelaparan dan ancaman penyakit,” tulis peneliti.

Ada kejutan, sebagai contoh Tutu dan satu orang pemuka memiliki perbedaan mutasi yang dikenal sebagai nukleotid polymorfosis atau SNP daripada daftar genetika individu lainnya.

Mereka menemukan bahwa perbedaan dalam gen yang terbiasa meminum susu, satu orang partisipan memiliki warna kulit yang lebih cerah dan SNP yang membuat kelima orang tersebut rentan terkena malaria.

Sedangkan salah seorang Kalahari yang memiliki gen mengurangi kandungan air dan garam di dalam keringat dan empat lainnya memiliki gen yang memberikan mereka tulang lebih kuat.

Gen tersebut dapat memberitahu kepada para ilmuwa bagaimana manusia bisa beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Dengan penemuan penelitian tersebut juga membantu mendesain obat-obatan yang lebih baik.

Afrika lebih sering mencoba obat-obatan baru dan peneliti menemukan bahwa gen individu mengontrol bagaimana seseorang merespon dan bereaksi terhadap obat-obatan.

www.AstroDigi.com (Nino Guevara Ruwano)

Comments :

0 comments to “Peneliti Pecahkan Kunci Panjang Umur”


Post a Comment