Sunday, February 7, 2010

Tizi-Ouzou, Kota Unik dan Eksotik di Algeria





A. Ginanjar Sya'ban - rakyatmerdeka.co.id | Kamis, 28 Januari 2010, 15:03:54 WIB | Tizi-Ouzou adalah kota eksotik nan unik. Wilayah kota ini memiliki pemandangan alam yang memukau: Laut Tengah (Mediterania) yang biru dan tenang, pantai yang bersih dan nyaman, lembah bebukitan yang hijau dan subur, serta tata letak kota yang rapi dan bersih dengan bangunan-bangunan yang bercorak arsitektur Arab, Amazigh, dan Eropa.

Terletak 80 kilometer di arah timur ibu kota Algir, Tizi-Ouzou termasuk salah satu kota terbesar dan terpenting di Algeria (Aljazair). Mayoritas penduduk Tizi-Ouzou, yang totalnya mencapai 1,3 juta jiwa, berasal dari etnik Amazigh (Barber), atau Kabylia, yaitu ras asli yang menempati wilayah sepanjang Afrika Utara (kecuali Mesir) sejak zaman purba. Bahasa yang digunakan di Tizi-Ouzou pun mencakup Amazigh (dominan), Prancis, dan Arab.

Tizi-Ouzou juga dijuluki dengan Kota Toleransi Kontradiktif (Madinah at-Tasamuh al-Mutanaqidh, ville de tolérance contradictoires). Di kota ini, berbagai macam sayap politik dan keagamaan Algeria berpusat, mulai dari sayap sekuler ultra-konservatif, sayap oposisi Amazigh, padepokan sufi, pusat kristenisasi, hingga gerakan Islam-radikal Alqaeda.

Kota Masjid dan Zawiya

Muhannad Arzaqi Farrad, professor yang konsen meneliti kebudayaan Amazigh, menyebut kota Tizi-Ouzou sebagai kota yang unik, bahkan terunik di Algeria. Di kota tersebut terdapat 500 masjid dan 50 zawiya (semacam pesantren) yang masih terpelihara hingga kini.


Dengan jumlah masjid yang berada di seluruh wilayah Algeria yang mencapai 15 ribu, kota Tizi-Ouzou merupakan kota yang memiliki jumlah masjid terbanyak di negara Afrika Putih itu.

Ditambahkan Farrad, yang juga kelahiran Tizi-Ouzou dan berasal dari etnik Amazigh, para ulama-Muslim Algeria terkemuka juga kebanyakan berasal dari zawiya-zawiya Tizi-Ouzou, semisal Syaikh al-Basyir al-Ibrahimi, Syaikh al-Fudhail al-Wartilani, dan juga Ketua Organisasi Ulama Muslim (Jam'iyyah al-'Ulama al-Muslimin) Algeria sekarang, Syaikh Abdurrahman Syaiban.

Kota Gereja dan Kristenisasi

Di sisi yang lain, Tizi-Ouzou juga tercatat sebagai pusat gerakan ajaran Kristen di Algeria. Jauh-jauh hari sebelum kedatangan Islam di Afrika Utara di paruh abad ke-8 M, Tizi-Ouzou telah lebih dulu menjadi salah satu pusat dakwah agama Kristen di wilayah Afrika Utara.


Salah satu peninggalan bersejarah agama Kristen di Tizi-Ouzou adalah benteng Wadhia, yang merupakan salah satu benteng dan biara Kristen terbesar di Algeria dan terawat hingga sekarang. Beberapa gereja juga banyak bertebaran di Tizi-Ouzou. Gereja-gereja tersebut, selain telah dibangun di masa Romawi, Vandal-Gothik, dan Islam-Klasik, juga banyak dibangun di masa kolonialisme Prancis. Bagaimanapun Algeria pernah menjadi salah satu provinsi Prancis di masa penjajahannya.

Kota Sekuleris dan Alqaeda

Selain itu, Tizi-Ouzou juga menjadi pusat sayap sekuleris-konservatif Algeria. Tokoh sayap tersebut, yang juga pendiri Partai Bersatu untuk Budaya dan Demokrasi (Hizb at-Tajammu' min Ajl ats-Tsaqafah wa ad-Dimuqrathiyyah/Le Rassemblement pour la culture et la démocratie [RCD]), Said Saidi lahir dan besar di Tizi-Ouzou.

Beberapa seniman dan budayawan sayap sekuler Algeria juga lahir di Tizi-Ouzou, semisal Maatoub al-Wannas yang dibunuh pada 1998, juga Farhat Muhanni, seniman dan budayawan yang juga pemimpin gerakan separatis Amazigh.

Gerakan organisasi ekstrimis Islam Alqaeda untuk wilayah Afrika Utara juga berpusat di Tizi-Ouzou. Pucuk pimpinan Alqaeda Afrika Utara, Abdul Malik Droudkan, menetap di Tizi-Ouzou dan menggerakkan jemaatnya dari kota itu.

Kota Toleransi

Karena banyaknya berbagai sayap gerakan yang berpusat di Tizi-Ouzou, kota ini pun disebut dengan sebutan kota toleransi-kontradiktif. Meski demikian, kehidupan di kota Tizi-Ouzou tetap berjalan normal, aman, dan nyaman. Semua kontradiksi berbagai sayap itu seakan lebur oleh eloknya pemandangan alami kota tersebut.

www.AstroDigi.com (Nino Guevara Ruwano)

Comments :

0 comments to “Tizi-Ouzou, Kota Unik dan Eksotik di Algeria”


Post a Comment