Friday, April 9, 2010

Nyeri Punggung dan Leher, Apa Penyebabnya?


www.AstroDigi.com

Kompas.com | Rabu, 7 April 2010 | Sakit nyeri punggung dapat menyerang siapa saja, dari segala kelas, profesi, laki-laki maupun perempuan, muda ataupun tua. Tak seorang pun dapat memahami rasa ketidakberdayaan dan penderitaan yang dialami jika sedang terkena nyeri punggung.

Beberapa faktor risiko bagi kondisi ini termasuk faktor ekstrinsik meliputi pekerjaan fisik yang berat, sering membungkuk dan mengangkat benda berat, terlalu lama duduk saat bekerja dan rokok. Sedangkan faktor intrinsik di antaranya kelainan tulang belakang, kegemukan dan tinggi badan juga merupakan faktor risiko.

Penyebab paling umum pada nyeri punggung dan leher adalah facia otot. Otot tegang dapat disebabkan oleh cedera saat olah raga dan mengangkat beban berat. Penyebab umum lain yaitu spondylosis tulang belakang.

Pada kondisi ini, ada kerusakan pada diskus tulang belakang, yaitu bantalan tulang belakang. Hal ini menyebabkan degenerasi diskus dan pengerasan pada pembentukan tulang baru yang mana dapat menyebabkan tekanan pada saraf yang keluar dari tulang belakang menuju ke lengan dan kaki. Saraf tulang belakang itu sendiri mengecil akibat hal ini.

Jika parah, hal ini dapat mengakibatkan mati rasa dan kelemahan pada lengan dan kaki. Penyakit sendi, yang merupakan degenerasi dan radang sendi, yang menghubungkan ruas tulang belakang yang satu dengan yang lainnya, adalah sumber lain dari sakit leher dan punggung. Scoliosis adalah di mana terdapat bawaan dari tulang belakang yang melengkung dan ini penyebab lain dari sakit punggung.

Sedangkan penyebab yang kurang umum termasuk infeksi tulang belakang misalnya dari tuberkulosis, pembentukan abses dapat juga timbul bersama dengan sakit punggung bawah. Sakit punggung mungkin juga memunculkan keluhan adanya tumor; biasanya metastasis dari kanker payudara, prostat, paru-paru, ginjal ataupun tiroid. ©FlyFreeForHealth2010

www.AstroDigi.com (Nino Guevara Ruwano)

Comments :

0 comments to “Nyeri Punggung dan Leher, Apa Penyebabnya?”


Post a Comment