Saturday, May 29, 2010

DASIYEM Nenek Berusia 165 Tahun Dari Tuban


www.AstroDigi.com

Okezone.com | Selasa, 25 Mei 2010 | Dasiyem mungkin salah satu perempuan yang unik. Warga RT 07 RW 03 Dusun Guyangan, Desa Tanggulangin, Kecamatan Montong, Tuban ini mengaku sudah berusia 165 tahun atau lahir tahun 1845.

Saat ditemui di rumahnya di daerah perbukitan Montong, Tuban mbah Dasiyem masih terlihat sehat, meski sudah sangat keriput. Siang itu, ia tengah menunggui dua canggahnya (cucu dari ucunya,red) di teras rumahnya yang sangat sederhana.

Menurut pengakuan Dasiyem, dirinya pernah menikah sebanyak 6 kali dengan laki-laki. Mereka di antaranya Banjar, Diman, Suparman, Singo Mat serta Samadi, Tapi, hanya dari pernikahan pertamanya dengan Samadi dianugrahi 6 anak sedangkan yang masih hidup sampai sekarang Ruminah, 83, dan Darmi, 82, sedangkan 4 lainya sudah meninggal dunia.

Dasiyem juga memiliki dua cucu, enam Buyut (keturunan ke-3), tujuh canggah (keturunan ke-4) dan 1 Wareng (keturunan ke–5). Mereka masih sering datang ke rumah Dasiyem untuk menengoknya.

Saat ditanya soal dirinya, Dasiyem bercerita dengan bahasa Jawa. Sesuai ingatanya, dirinya lari ke hutan desa setempat dengan anak-anaknya dan beberapa orang lainnya lantaran ada tentara Belanda yang masuk desanya. Lalu ia menetap di hutan yang sekang menjadi desa tersebut.

"Lari ke hutan sampai berhari-hari tidak makan," katanya dalam bahasa Jawa.

Kok bisa punya umur panjang? Dasiyem mengatakan tak punya resep umur panjang. Dirinya mengaku tidak pernah minum obat atau ritual lain agar berumur panjang. Ia hanya menjalani rutinitas seperti manusia lainnya. Dan mungkin itu anugerah Tuhan. Menjelang Maghrib ia mengaku membaca doa’a khusus dari leluhurnya di kamar tidur. "Kalau diminta do’anya ya tidak boleh," katanya.

Meski tidak pernah minum ramuan-ramuan obat tradisional maupaun obat-obatan lainya, Dasiyem mengaku tidak pernah sakit. Meski saat ini aktivitasnya tidak sama dengan anaknya yang masih berusia 83 tahun. "Tidak pernah sakit macam-macam. Paling hanya pegal-pegal," terangnya.

Sementara itu menurut Kuntini, 26, buyut (keturunan ke-3) Dasiyem yang kini sudah mempunyai 2 anak menuturkan, bahwa tiap tanggal muda mbah Dasiyem kelihatan lebih muda dan segar dan saat tanggal tua nampak renta serta merasa pegal-pegal. "Kami dan tetangga lain sampai sekarang merasa aneh kalau buyut bisa berubah nampak muda dan tua," tuturnya.

Ia menuturkan pernah meminta lafal do’a yang biasa di baca mbah Dasiyem saat menjelang magrib. Namun, mbah Dasiyem tidak mau memberikan, karena berkeyakinan jika do’anya diberikan pada keturunanya akan cepat meninggal dunia. "Biarkan buyut. Biar sampai tua tidak apa-apa," terangnya.

Rasmidi, 40, buyutnya yang lain menambahkan kalau dirinya juga merasa aneh karena sebenarnya Dasiyem mengalami gangguan pendengaran. Tapi jika keluarga membicarakan dirinya dari sisi negatifnya, pasti ia tahu dan tersinggung.

"Kami ya kaget mas, karena saat dirasani jelek buyut tahu padahal kalau omong biasa denganya harus keras," jelasnya. Para cucunya memanggil Dasiyem dengan sebutan Buyut.

Usia Dasiyem yang sudah 165 tahun itupun membuat kagum Suhartanto, 32, petugas Sensus Penduduk yang mendata. Karena, menurut Dasiyem senidiri dan keluarganya dia berusia 165 tahun lebih. "Kolom usianya saja sudah tidak ada," terangnya.

Petugas Sensus Penduduk yang juga sebagai kepala dusun Tawing, Desa setempat ini juga melakukan klarifikasi dengan meminta keterangan kepada Dasiyem soal semasa hidupnya. "Kami bingung. Kalau bohong kok jelas kalau pas menceritakan jaman Belanda. Dirinya juga ikut sembunyi di hutan dengan anak-anaknya yang sudah dewasa," terangnya.

www.AstroDigi.com (Nino Guevara Ruwano)

Comments :

0 comments to “DASIYEM Nenek Berusia 165 Tahun Dari Tuban”


Post a Comment