Sunday, January 10, 2016

Wanita-wanita Berleher Jerapah Dari Thailand dan Myanmar

www.AstroDigi.com AstroDigi.com | Minggu, 10 Jan 2016 | Dari sekian banyak suku-suku pedalaman yang berpenampilan unik, suku “Ka Young” dari perbatasan Thailand Utara dengan Myanmar ini adalah salah satu yang paling unik. Dalam bahasa Indonesia “Ka Young” sering dituliskan sebagai “Kayan” atau “Karen”, yang diambil dari istilah para penjelajah dari barat yang mengunjungi wilayah tersebut.

Kaum wanita dari suku Kayan (atau Karen) ini memiliki tradisi memasang gelang leher. Mirip seperti kalung tetapi lebih tebal dan lebih ketat melingkari leher mereka, sehingga lebih layak disebut gelang leher dibandingkan kalung. Gelang leher ini ditambah setiap kali leher mereka tumbuh, sehingga memicu pertumbuhan yang ekstra panjang dibagian leher para wanita suku Kayan ini. Panjang leher mereka bisa lebih dari 15 centimeter, bahkan ada yang mencapai 28 centimeter. Luar biasa!
www.AstroDigi.com www.AstroDigi.com www.AstroDigi.com
Dalam pemahaman suku Kayan, semakin panjang leher seorang wanita Kayan, maka akan semakin tampak menariklah dirinya. Bila berjalan para wanita Kayan ini tampak seperti wanita dengan leher jerapah. Tampilan unik para wanita Kayan juga membuat para wisatawan senang berkunjung ke wilayah mereka. Pemerintah Thailand dan juga Myanmar menetapkan desa-desa di perbatasan Thailand-Myanmar, dimana suku Kayan berada sebagai salah satu obyek wisata.

Menurut salah satu tetua suku Kayan, apabila seorang wanita Kayan tertangkap dan terbukti berselingkuh, maka sebagai hukumannya seluruh gelang lehernya akan dilepaskan. Apa yang terjadi? Karena selama bertahun-tahun gelang leher juga berfungsi sebagai penyangga leher, maka tanpa adanya gelang leher, wanita Kayan akan mati karena tulang leher mereka yang rapuh dapat dengan mudah patah. Jadi pelepasan gelang leher sama artinya dengan menjatuhkan hukuman mati bagi wanita Kayan.

Populasi suku Kayan saat ini adalah berkisar 130 ribu orang saja. Dan agama mayoritas dikalangan mereka adalah Katolik Roma. Bahasa pengantar dikalangan mereka adalah bahasa Padaung, berbeda dengan bahasa Thailand pada umumnya. Gelang leher yang mereka kenakan biasanya berbahan kuningan, dan biasanya mereka rajin menggosoknya hingga mengkilap, sebagai bagian dari dandanan mereka.

Saksikan penampilan wanita Kayan dalam tayangan video berikut ini:


 www.AstroDigi.com (Nino Guevara Ruwano)

Comments :

0 comments to “Wanita-wanita Berleher Jerapah Dari Thailand dan Myanmar”


Post a Comment