Nationalgeographic.co.id | Jan 2010 | Jo Ann Lewis, seorang wanita buta, dapat melihat bentuk pohon berkat bantuan kamera kecil yang berkomunikasi dengan saraf optiknya. Dan Tammy Kenny dapat berbicara kepada putranya yang berusia 18-bulan Aiden dan dia dapat menjawab karena anak yang lahir tuli itu memiliki 22 elektrode di dalam telinganya yang mengubah suara yang diterima mikrofon menjadi sinyal yang dapat dipahami saraf pendengarannya.
Saat mengetahui bahwa mesin dapat di-hubungkan dengan otak, para ilmuwan juga menemukan betapa sulitnya mempertahankan hubungan tersebut. Jika mangkuk di lengan atas Kitts bergeser sedikit saja, misalnya, dia tidak dapat mengepal. Namun, tetap saja bionik mewakili sebuah lompatan jauh ke depan yang memungkinkan peneliti mengembalikan lebih banyak anggota tubuh yang hilang daripada yang mungkin sebelumnya.
“Itulah inti pekerjaan ini: restorasi,” ujar Joseph Pancrazio, direktur program rekayasa saraf di National Institute of Neurological Disorders and Stroke. “Apabila orang dengan cedera sumsum tulang belakang dapat duduk di restoran, makan sendiri, dan tak menarik perhatian orang lain, itu artinya aku berhasil.”
Sejarah upaya pemulihan anggota tubuh, dalam bentuk tangan dan kaki buatan, berjejer di rak di kantor Robert Lipschutz di Rehabilitation Institute of Chicago (RIC). “Teknologi dasar lengan buatan tidak banyak berubah selama seratus tahun terakhir,” jelasnya. “Materialnya berbeda, kini kami menggunakan plastik dan bukan kulit lagi, tetapi gagasan dasarnya masih sama: kait dan engsel yang digerakkan kabel atau motor, dikendalikan dengan tuas.” Lipschutz menarik wadah plastik dari salah satu raknya.
Ternyata benda itu bahu dan lengan kiri. Bahu itu seperti sebuah baju besi, diikatkan menyilang di dada dengan abah-abah (harness). Ujung lengan yang bersendi di bahu dan siku itu berupa penjepit logam. Untuk meluruskan lengan, kita menggerakkan kepala ke kiri dan menekan tuas dengan dagu, dan menggunakan sedikit gerakan untuk menjulurkan lengan itu.
Melakukan hal itu sama repotnya dengan mendengarkan caranya bekerja. Juga berat. Setelah 20 menit, leher mulai pegal akibat posisi tubuh yang tidak biasa dan usaha menekan tuas. Banyak korban amputasi yang akhirnya berhenti menggunakan lengan seperti itu.
Bersambung . . .
www.AstroDigi.com (Nino Guevara Ruwano)
AllBlogToolsFacebook comments for blogger brought to you by AllBlogTools.com , Get Yours?
Comments :
0 comments to “Para Manusia BIONIC (Bukan Di Film!) - Part 2”
Post a Comment