Saturday, March 20, 2010

Nohara Pemuda Jepang Penghuni Bandara Meksiko


www.AstroDigi.com

VIVAnews.com | Minggu, 23 November 2008 | Pemuda Jepang ini telah "berumah" di Bandara Mexico City selama hampir tiga bulan.
Mungkin Anda ingat film drama komedi berjudul the Terminal yang rilis tahun 2004 lalu. Film yang disutradarai Steven Spielberg ini mengisahkan seorang laki-laki, Viktor Navorski yang diperankan Tom Hanks, yang terjebak di salah satu terminal di Bandara International JFK, New York.

Selama sembilan bulan Navorski terpaksa hidup di bandara, karena ditolak masuk ke AS dan tak bisa kembali ke negaranya, Krakozhia, yang sedang dilanda konflik.

Ternyata kisah seorang laki-laki yang hidup di bandara bukan hanya ada dalam film. Hiroshi Nohara, warga negara Jepang, sejak 2 September 2008 lalu hidup di bandara Mexico City, dan tak berencana untuk pergi dari situ.

Untuk alasan yang belum diketahui, Nohara telah tinggal di Terminal I Bandara Internasional Benito Juarez, Mexico City, selama hampir tiga bulan. Selama itu, ia menyambung hidup dengan mengandalkan sumbangan dari restoran cepat saji dan para penumpang. Kursi tunggu pun menjadi tempat tidur tetapnya.

Mulanya, dia membuat takut para penumpang. Otoritas bandara bahkan sempat minta Kedutaan Jepang untuk menyelidiki kenapa Nohara menolak pergi. Sekarang, setelah kisahnya ditayangkan televisi Meksiko, Nohara menjelma bak selebriti. Para turis berhenti untuk kemudian berfoto bersamanya, atau meminta tanda tangannya.

Warga Tokyo ini terbang ke Meksiko berbekal visa turis plus tiket untuk kembali. Namun, dalam wawancara Kamis lalu, Nohara mengatakan dia tak punya alasan untuk tidak memperpanjang masa tinggalnya. Dengan cuek, dia juga mengatakan tak tahu sampai kapan akan bertahan di situ.

“Saya sendiri tak mengerti kenapa saya ada di sini. Saya tak tahu alasannya,” kata Nohara kepada stasiun televisi setempat, dengan dibantu seorang penerjemah.

Kedutaan Jepang pun tak bisa memaksa dia untuk pergi karena visa Meksiko yang dipegangnya masih berlaku. Alhasil, petugas imigrasi tak bisa berbuat apa-apa, kecuali menunggu masa berlaku visa habis pada awal Maret mendatang.

Nohara tampak kurus. Janggutnya memanjang berantakan. Rambut merahnya penuh debu dan ketombe. Jaket warna krem dan selimutnya kumal dan kotor karena terlalu lama tak dicuci. Tubuhnya pun bau nauzubillah karena tak mandi berbulan-bulan.

“Dia laki-laki yang tenang dan baik,” kata Silvia Navarrete del Toro, petugas kebersihan bandara.”Dia hanya duduk di sini dan makan seharian,” katanya seperti dikutip AP, Jumat, 21 November 2008.

Berbagai restoran di bandara memberi Nohara makanan dan minuman gratis. Kadang mereka memberinya topi atau cangkir kopi berlogo restoran itu untuk mendapat publikasi gratis karena Nohara kerap tampil di layar televisi.

Jumat itu, Nohara bicara dan tertawa selama berjam-jam di meja yang penuh dengan cangkir kopi, saus tomat, dan roti lapis dibungkus kertas alumunium. Meski membantah tingkahnya diilhami film Terminal, Nohara toh mengakui ada kemiripan antara keduanya. “Hidup saya adalah Terminal 2,” katanya, terkekeh.

www.AstroDigi.com (Nino Guevara Ruwano)

Comments :

0 comments to “Nohara Pemuda Jepang Penghuni Bandara Meksiko”


Post a Comment