Saturday, February 27, 2016

Belajar Membayar Harga Untuk Sebuah Kesuksesan Dari Gary Player

www.AstroDigi.com AstroDigi.com | Sabtu, 27 Feb 2016 | Sukses adalah impian setiap orang, sejak mampu berkomunikasi, hingga dipanggil kembali menghadap sang pencipta, orang menginginkan apa yang menjadi tujuannya dapat tercapai. Ada tiga kriteria sukses, yang pertama adalah sukses menurut ukuran diri sendiri, yang kedua adalah sukses menurut ukuran seseorang, dan yang ketiga adalah sukses menurut pandangan dan ukuran umum.

Sukses menurut diri sendiri misalnya bila seseorang mempunyai target untuk dapat mengikuti perlombaan lari 200 meter dan targetnya jangan sampai menjadi peserta yang paling akhir. Maka bila hal itu tercapai, yang bersangkutan akan merasa sukses, tapi tentu tidak menurut penilaian umum, karena menurut pandangan umum, mereka yang sukses dalam perlombaan adalah mereka yang menjadi juara lomba.
www.AstroDigi.com www.AstroDigi.com
Sukses menurut seseorang misalnya apabila ada seorang anak yang berusaha untuk berhasil diterima di fakultas hukum pilihan orang tuanya, meski sebenarnya ia ingin masuk fakultas ekonomi. Maka apabila hal tersebut tercapai, sukses tersebut adalah milik sang orang tua dari anak tersebut.

Nah .. Sukses yang ketiga inilah yang biasanya disebut sebagai kesuksesan yang hakiki, karena ukurannya adalah pandangan yang umum. Misalnya bila seseorang ingin menjadi juara kelas, maka bila hal itu tercapai, prestasi tersebut akan mengundang kekaguman banyak orang, karena secara umum seseorang ingin menjadi pintar dengan bersekolah, dan menjadi yang paling pintar adalah hasil maksimal yang diinginkan.

Untuk setiap kesuksesan yang ingin diraih tentu ada harga yang harus dibayar, tidak gratis. Tidak harus dibayar dengan uang memang. Bisa dibayar dengan tenaga, waktu, harga diri, derita, atau bisa saja gabungan dari berrbagai pengorbanan sekaligus. Makin tinggi target, maka makin mahal harga yang harus dibayar.

Salah seorang yang menjadi sangat sukses dibidangnya adalah pemain golf legendaris bernama Gary Player. Gary adalah pegolf asal Johannesburg, Afrika Selatan yang saat ini telah berusia 80 tahun (lahir pada 1 November 1935). Dengan tinggi badan hanya 1,68 cm, yang tergolong pendek untuk ukuran orang barat, dalam masa jayanya ia berhasil menjuarai ratusan perlombaan golf dari tingkat nasional hingga tingkat dunia.

Hingga saat ini belum ada pegolf yang mengikuti perlombaan sebanyak lomba yang diikuti oleh Gary. Hingga ia mendapat julukan Mr Fitness, karena kemampuannnya menjaga stamina dan kebugarannya. Lebih dari 25 juga kilometer telah ia tempuh dalam perjalanannya mengikuti satu lomba ke lomba berikutnya.

Suatu hari saat Gary usai bermain golf seorang anak lelaki berusia 13 tahun datang menghampirinya dan meminta tanda tangannya. Usai mendapatkan tanda tangan Gary, anak lelaki tersebut berkata pada Gary, “aku ingin menjadi seperti dirimu”.

Gary kemudian balik bertanya, “mengapa kamu ingin menjadi seperti diriku?”.

“Karena engkau pemain golf yang hebat dan sukses”, jawab si anak.

“Nak .. Tahukah engkau bila engkau tahu bagaimana aku menjadi seperti sekarang ini, tentu engkau tidak ingin menjadi seperti diriku”, kata Gary lagi.

Ia melanjutkan,”untuk menjadi seperti sekarang ini aku harus berlatih lebih keras dan lebih lama daripada kompetitorku”
“Aku harus bangun pada jam 5 dipagi hari, mulai berlatih, melakukan sit-up hingga ribuan kali, berlatih beban, lari, push-up, dan kegiatan lain sebagai pemanasan”
“Setelah itu aku harus segera ke lapangan, dan berlatih memukul bola dan memukul bola lagi hingga ribuan kali, dan hanya berhenti saat aku harus memakan sandwichku”
“Setelah itu aku lanjutkan berlatih memukul bola lagi hingga ribuan kali, hingga tanganku sakit dan kadang sampai berdarah. Aku berhenti hanya untuk beristirahat sejenak dan mengganti sarung tangan serta mengobati luka dan memar ditangan. Setelah itu aku lanjutkan berlatih memukul bola lagi hingga ribuan kali, hingga siang hari”.

“Saat teman-temanku bermain, berkumpul dan saling mencari hiburan, aku menghabiskan sebagian besar waktuku untuk berlatih. Pagi hari berlatih sampai siang, dan seringkali pada sore hari aku juga masih harus berlatih lagi”, kata Gary.

Kemudian Gary bertanya pada sang anak lelaki tadi,”setelah mendengar ceritaku tadi, masih inginkah engkau menjadi seperti diriku?.

Anak lelaki tersebut tertunduk, dan menjawab lirih,”sepertinya aku tidak ingin lagi sekarang”. Setelah berterimakasih, sang anak berlalu dari hadapan Gary.

Salah ucapan yang sering dilontarkan Gary, yang kemudian menjadi kalimat bijak yang terkenal darinya adalah: “The harder you work, the luckier you get”.
Ya .. Semakin keras engkau bekerja maka semakin banyak keberuntungan yang engkau peroleh.
Seperti yang saya jelaskan di awal tadi, bahwa setiap kesuksesan ada HARGAnya, tidak ada yang gratis. Gary harus membayar dengan kehidupan yang keras untuk mencapai kesuksesan luar biasa yang mampu diraihnya. Ia harus mengorbankan waktu, tenaga, uang, emosi, dan berbagai kesenangan.

Jadi saya ulang sekali lagi: “semakin tinggi target, semakin mahal harga yang harus dibayar”
Dan hukum alam sudah membuktikan bahwa output akan mengikuti input-nya. Input yang biasa-biasa saja akan menghasilkan output yang juga biasa-biasa saja. Maka untuk menghasilkan output yang luar biasa maka perlu input (dimana proses juga termasuk didalamnya) yang juga luar biasa.

Akhir kata, semoga artikel ini bermanfaat bagi para pembaca, selamat beraktifitas, semoga sukses .. Have a nice day :-)

 www.AstroDigi.com (Nino Guevara Ruwano)

Comments :

0 comments to “Belajar Membayar Harga Untuk Sebuah Kesuksesan Dari Gary Player”


Post a Comment