Musik sebagai pengiring meditasi adalah sarana pendukung bagi para praktisi meditasi untuk membantu dan mempermudah praktisi untuk menurunkan frekuensi gelombang otak ke level yang lebih tenang yaitu level bawah sadar. Penting untuk melatih fokus otak dalam level bawah sadar karena justru sebagian besar proses berpikir manusia justru berada di bagian bawah sadar.
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai aturan dalam memilih musik pengiring meditasi perlu saya pertegas lagi bahwa meditasi adalah sarana untuk melatih jiwa dan pikiran, untuk membantu meningkatkan FOKUS. Hal ini saya pertegas karena banyak yang mengira bahwa meditasi adalah upaya pengosongan pikiran, hal itu adalah SALAH! Pikiran manusia tidak mungkin kosong, pikiran selalu terisi, manusia akan senantiasa berpikir, meditasi membantu agar seseorang bisa memfokuskan pikiran pada hal-hal yang positif dan bila perlu hal positif tersebut disesuaikan dengan tujuan atau target yang ingin dicapai.
Musik bukanlah sesuatu yang mutlak harus ada saat praktisi melakukan meditasi. Tanpa musik pun meditasi tetap dapat dilakukan. Musik adalah sarana pendukung, pembantu, untuk mempermudah seseorang dalam menurunkan frekuensi gelombang otak. Bersamaan dengan pengucapan afirmasi positif dan pengaturan nafas yang tenang, teratur dan perlahan, seorang praktisi dapat menurunkan frekuensi gelombang otaknya.
Berikut ini adalah aturan yang dapat digunakan untuk memilih musik yang tepat untuk meditasi:
Pertama:
Pilih musik INSTRUMENTAL. Musik instrumental berarti adalah musik yang hanya menyuarakan instrumen musik tanpa ada vokal (suara penyanyi) sama sekali. Musik dengan suara vokal dapat mengganggu fokus pikiran, karena kata-kata yang terdengar oleh praktisi pasti akan masuk kedalam proses pengolahan dari prosesor otak, dan membuat praktisi menjadi memikirkan sesuatu yang terkait dengan kata yang didengar tadi.
Kedua:
Pilih musik yang memang "asli instrumental". Ini sesungguhnya masih terkait dengan point pertama, pada pemilihan musik instrumental sebaiknya dipilih musik yang memang sejak awal diciptakannya juga sudah instrumental.
Maksudnya adalah bisa saja misalnya lagu Bengawan Solo bisa saja dibuat menjadi musik instrumental. Namun pada saat disuarakan bisa jadi akan memunculkan secara imajiner syairnya .. "Bengawan Solo, riwayatmu kini, sedari dulu kala .. " dan seterusnya .. Sehingga dapat mengalihkan fokus pikiran.
Ketiga:
Pilih lagu instrumental yang bernada santai dan lembut (slow). Pilihan lagu yang bernada lembut akan membuai pendengarnya sehingga perjalanan menuju ke penurunan gelombang pikiran menjadi lebih lancar dan lebih mudah.
Keempat:
Pilih lagu instrumental yang mengandung suara dari instrumen tiup dan instrumen denting. Secara alami biasanya tiupan angin dan gemericik air akan membawa perrasaan santai dan tenang.
Alat musik tiup menghasilkan suara yang mirip dengan desiran angin, dan alat musik denting akan mirip dengan gemericik air. Sehingga efek yang serupa dengan mendengarkan desir angin dan gemericik air bisa didapatkan juga.
Kelima:
Putar berulang dengan aplikasi yang mampu mengulang lagu. Bila durasi dari meditasi menyita waktu yang lebih lama dari durasi lagu maka gunakan aplikasi ataupun player yang dapat mengulang lagu sehingga iringan lagu dapat terus berlangsung hingga meditasi selesai.
Demikian tips singkat untuk pemanfaatan musik pengiring meditas, semoga bermanfaat bagi para pembaca. Selamat mencoba .. have a nice day :-)
www.AstroDigi.com (Nino Guevara Ruwano)
AllBlogToolsFacebook comments for blogger brought to you by AllBlogTools.com , Get Yours?
Comments :
0 comments to “5 Tips Untuk Memilih Dan Memanfaatkan Musik Pengiring Meditasi”
Post a Comment