Sebuah permasalahan muncul karena adanya KESALAHAN, dalam kehidupan dimana masalah terjadi akibat interaksi dengan sesama manusia maka tentulah ada pihak yang bersalah.
Dalam menyikapi suatu permasalahan setiap orang tentu punya cara yang berbeda, yang bisa kita bedakan menjadi 3 bagian:
1. Manusia yang EGOIS akan bersikap seolah:
Seluruh masalah atau setidaknya sebagian besar masalah adalah akibat dari ORANG LAIN
2. Manusia yang APATIS akan bersikap seolah:
Dirinya adalah sumber permasalahan, apapun yang dilakukannya tidak pernah benar.
3. Manusia yang BIJAKSANA akan bersikap seolah:
Dirinya adalah sumber SOLUSI, sehingga apabila suatu masalah ingin diselesaikan, maka harus dimulai dari diri sendiri.
Mereka yang egois masuk dalam kelompok yang pertama. Kelompok manusia egois ini mempunyai kecenderungan dirinya benar, bahkan seseorang yang dalam tingkat keegoisan yang tinggi biasanya akan merasa bahwa seluruh kesalahan berada sepenuhnya pada orang lain.
Mereka yang berada dalam kelompok egois punya kecenderungan tidak menghargai pengorbanan orang lain. Padahal kelompok egois ini adalah kelompok yang senantiasa menimbulkan kesusahan diberbagai pihak.
Manusia dalam kelompok egois ini mudah dikenali pada saat ia membicarakan masalah. Hampir seluruh kisah yang dipaparkan manusia egois akan bercerita tentang orang-orang dilingkungannya yang bersalah dan menyusahkan dirinya.
Sungguh celaka apabila seorang manusia egois menjadi seorang pemimpin, ia tidak akan pernah menyadari bahwa diposisinya sekarang, dirinyalah yang paling punya power untuk menyelesaikan masalah atau sebaliknyapun demikian, dirinyalah yang paling punya power untuk menciptakan masalah.
Dan sungguh celaka .. sejarah sudah membuktikan bahwa seorang manusia egois yang menjadi pemimpin senantiasa lebih banyak menghasilkan masalah dibandingkan solusi. Manusia jenis ini akan "terbang" bila dipuji dan "tumbang" bila dicela.
Mari kita lihat contoh nyata seorang megabintang sepakbola bernama Diego Armando Maradona misalnya, dengan talenta luarbiasanya ia seharusnya mampu membentuk dirinya menjadi figur teladan dan menutup karirnya dengan prestasi.
Tapi apa yang terjadi pada Maradona? Ia menutup karirnya hanya sebagai seorang manusia yang punya ketergantungan terhadap narkoba. Karirnya sebagai pelatih juga suram dan tidak mampu mengangkat prestasi klub yang dilatihnya, keluarganya berantakan dan banyak teman-teman baiknya malah menjauhinya.
Ya .. seorang manusia egois akan senantiasa jauh dari kebahagiaan. Dirinya yang tidak bahagia akan juga menjauhkan kebahagiaan bagi orang-orang dilingkungannya.
Mari kita lanjutkan dengan membahas mengenai kelompok yang kedua, yaitu manusia yang APATIS. Mereka yang masuk dalam kelompok ini biasanya adalah kelompok orang yang senantiasa memenuhi pikirannya dengan pikiran negatif.
Para manusia dalam kelompok apatis ini dapat dikenali saat menceritakan masalah. Ia akan banyak menceritakan betapa putus asanya dirinya dalam mengarungi hidup ini.
Para manusia yang masuk dalam kelompok apatis ini biasanya adalah mereka yang merasakan bahwa dunia tempat mereka dilahirkan adalah tempat yang begitu suram dan hanya berisi siksaan demi siksaan hidup saja.
Para manusia dalam kelompok apatis akan merasa bahwa apapun yang dilakukannya akan senantiasa salah. Tidak heran bila kelompok apatis yang paling banyak yang sengaja merusak hidupnya sendiri atau bahkan sampai bunuh diri.
Kelompok apatis biasanya adalah seseorang yang sulit bersosialisasi. Temannya sedikit, dan beberapa dari mereka (biasanya) juga adalah orang-orang dari kelompok apatis juga .. klop!
Bersambung >>
www.AstroDigi.com (Nino Guevara Ruwano)
AllBlogToolsFacebook comments for blogger brought to you by AllBlogTools.com , Get Yours?
canada goose jackets
coach factory outlet
harden vol 1
oakley sunglasses cheap
coach outlet
coach outlet
flops
van cleef & arpels jewelry
nike sb
kevin durant shoes
chenyingying20180303