Tuesday, December 23, 2014

One SQM House, Rumah Paling Mungil Sedunia, Karya Van Bo Le-Mentzel

www.AstroDigi.com AstroDigi.com | Selasa, 23 Des 2014 | Di tahun '70an majalah anak-anak paling populer saat itu adalah majalah BOBO, dan salah satu dari cerita kartun yang ditampilkan disitu adalah adalah kartun "Bona, Gajah Kecil Berbelalai Panjang". Hal unik yang masih saya ingat adalah Bona (seeekor gajah kecil merah muda dengan belalai panjang) dan sahabatnya Rong-rong (seekor kucing), tinggal di sebuah rumah yang sesungguhnya adalah rumah boneka.

Nah . . sekarang ini ada One SQM House, idenya datang dari seorang imigran asal Laos bernama Van Bo Le-Mentzel membuat sebuah produk unik yang sesuai dengan nama produk yang mereka buat, yaitu rumah berukuran 1 meter persegi. Bagaimana? Bisa anda bayangkan bagaimana kecil dan sempitnya rumah itu.

www.AstroDigi.com www.AstroDigi.com www.AstroDigi.com www.AstroDigi.com www.AstroDigi.com Mirip seperti pada kisah Bona dan Rong-rong, pemilik rumah bisa bekerja dan tidur di rumah super mungil itu dengan memanfaatkan meja lipat kecil, kursi lipat, dan bila selesai bekerja dan seluruhnya dilipat maka lengkungan yang sekaligus atap rumah dapat digunakan sebagai alas tidur, setelah terlebih dahulu merebahkan rumah mungil ini.

Rumah mungil ini terbuat dari kayu ringan sehingga mudah untuk ditenteng kemana-mana oleh pemiliknya. Tampaknya anda yang ingin camping, namun malas untuk merentang kemah, bisa memanfaatkan rumah 1 meter persegi ini sebagai alternatifnya. Namun Van Bo Le-Mentzel menciptakan rumah ini dengan tujuan untuk memberikan tempat tinggal yang lebih layak bagi para tunawisma.

Van Bo Le-Mentzel berpendapat bahwa One SQM House ini lebih layak dan manusiawi bagi para tunawisma dibandingkan mereka tidur didalam kardus besar atau peti kayu. Van Bo Le-Mentzel sendiri adalah seorang MC handal dan juga seorang seniman yang kerap hadir sebagai bintang tamu diacara TV ataupun siaran radio dalam acara talkshow. Pemuda kreatif, rajin dan dermawan ini juga seorang desainer furniture freelance yang handal.

Van Bo Le-Mentzel tidak menetapkan harga untuk rumah mungil buatannya ini, ia menggunakan kayu ringan hasil daur ulang dari peti kemas atau furnitur bekas, dan juga bahan baku sumbangan dari para donatur untuk proyeknya ini. Sebagian besar ia sumbangkan secara gratis ataupun dijual dengan harga berapa saja (bebas) bagi para tunawisma.

Van Bo Le-Mentzel mengharapkan dengan hasil karyanya dan apabila semakin banyak sukarelawan dan donatur yang mendukung upayanya maka dalam beberapa tahun kedepan masalah tempat tinggal bagi para tunawisma akan teratasi, dan mampu mengubah wajah wilayah kumuh menjadi ruang yang tertata. Luarbiasa!!

www.AstroDigi.com (Nino Guevara Ruwano)