Itu kata pepatah Indonesia. Tak terkecuali, mungkin juga pepatah itu dirasakan Bill Gates, Amancio Ortega, dan Warren Buffett. Sang ‘tetangga’, siapa lagi jika bukan Carlos Slim Helu, telecom mogul asal Meksiko yang bercokol di peringkat pertama sebagai orang terkaya di dunia.
Versi Forbes menyebutkan, total kekayaan Carlos Slim mencapai 73 miliar dolar AS, atau setara dengan 657 triliun Rupiah.
Sebagian orang mungkin lebih familiar dengan nama besar Bill Gates atau Warren Buffett.
Apa lagi untuk urusan falsafah hidup menjadi kaya, kutipan Buffett sepertinya tercantum di mana-mana. Banyak pihak menyebut Slim seperti anak-anak yang asyik bermain monopoli, bagaikan topan Katrina, ekspansi bisnisnya menyapu bersih hampir seluruh negara Meksiko.
Pria berperawakan Godfather yang lahir 28 Januari 1940 ini adalah anak kelima dari pasangan Julien Slim Haddad dan Dona Linda Helu. Ayah Carlos, Julian Slim, adalah seorang imigran asal Lebanon yang pindah ke Meksiko sejak usia 14 tahun.
Bersama salah seorang saudaranya, Julian Slim membuka sebuah toko kecil di Mexico City. Setelah revolusi tahun 1910, Meksiko kebanjiran investor asing yang membuat Julian tetap bertahan di negara itu. Tahun 1920, usahanya meluas ke ranah properti di kota besar dan menikahi Dona Linda Helu yang juga keturunan imigran Lebanon. Mereka memiliki enam anak, Carlos Slim salah satunya.
Carlos Slim kecil dididik untuk memahami betul bagaimana mengatur keuangan. Oleh sang Ayah, ia selalu dibekali buku saku untuk mencatat pemasukan dan pengeluarannya. Rupanya bakat bisnis sangat mencolok dalam diri Carlos Slim sejak masih belia sampai pada usia yang baru 12 tahun ia berani membeli sejumlah saham di Bank of Mexico.
Saat menginjak usia 13 tahun, Ayahnya wafat dan keluarganya dihadapkan pada masa-masa sulit. Carlos Slim muda mengenyam pendidikan teknik sipil di Universitas Otonomi Nasional Meksiko sembari mengisi waktu dengan mengajar matematika dan pemrograman linier.
Setelah beberapa tahun kuliah dan mengajar, ia mulai menapaki perjalanan bisnis pertamanya dengan bergabung sebagai pialang saham di Inversora Bursatil. Dalam perjalanannya, Carlos Slim menikahi Soumaya Domit dan kemudian merintis perusahaan investasi pertamanya, Group Carso.
Dengan bekal pembelajaran ekonomi yang didapat dari ayahnya, Carlos Slim hidup bersahaja bersama keluarganya. Keuntungan berlimpah dari bisnis yang dijalani tidak serta merta ia gunakan hidup layaknya seorang jet setter melainkan ia investasikan kembali dengan akuisisi dan ekspansi.
Dua dekade setelah Group Carso berdiri, Carlos Slim dengan cerdik mengambil alih perusahaan-perusahaan potensial yang sedang sekarat dan membongkar manajemen di dalamnya untuk dihidupkan kembali. Ragam ladang bisnis ia jelajahi dari real estate, peralatan berat untuk konstruksi, pertambangan, tembakau, toko retail, sampai printer.
Tahun 1982 Meksiko mengalami krisis ekonomi. Pemerintah saat itu gagal membayar utang luar negeri yang kian membengkak dan investor ramai-ramai melarikan diri. Namun Carlos Slim tidak berpangku tangan, ia tetap berpegang teguh pada negaranya dan membuat afiliasi dengan Reynolds Allumunium, General Tire, dan The Sanborn yang bergerak dalam bidang pertokoan dan kafetaria.
Denyut ekonomi Meksiko pun mulai kembali bergairah dan Carlos Slim kembali melancarkan jurus akuisisinya. Ia menundukkan aset-aset Meksiko yang ditanam dalam sejumlah brand Amerika Serikat seperti Firestone, cokelat Hershey, dan Denny’s Coffee Shop. Tak tanggung-tanggung sejumlah perusahaan asuransi pun juga dilibas oleh Carlos Slim dan dilebur dalam satu merger perusahaan raksasa bernama Seguros Inbursa.
Langkahnya semakin terbuka lebar saat pemerintah Meksiko memberlakukan desentralisasi dan tidak lagi berbentuk monopoli dalam satu Badan Usaha Milik Negara. Setelah menguasai saham induk perusahaan publik di tahun 1990, Grup Carso yang bekerja sama dengan rekan dari Perancis dan Amerika Serikat memboyong perusahaan telekomunikasi negara bernama Telefonos de Mexico (Telmex).
Ia melihat adanya peluang dalam suatu komponen kecil dalam sistem operasi Telmex yaitu sebuah layanan yang memudahkan masyarakat untuk berkomunikasi. Carlos Slim begitu jeli melihat kebutuhan masyarakat dengan ide basis pelanggan untuk layanan telepon seluler di tengah perekonomian Meksiko yang baru bangkit dari krisis.
Pengusaha bertangan dingin ini ingin menawarkan perangkat seluler dengan layanan prabayar bulanan yang dinilainya lebih efektif dibandingkan mengirimi masyarakat tagihan bulanan. Gagasan itu memberi kesempatan bagi masyarakat untuk membeli kartu telepon prabayar dan memakainya sesuai kebutuhan.
Rencana Carlos Slim tersebut sempat ditolak oleh jajaran eksekutif Telmex dengan alasan akan mengacaukan sistem telekomunikasi berlangganan yang sudah ada. Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Sistem prabayar mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dengan jumlah yang sangat besar dan terus meroket dari tahun ke tahun. Pengguna jaringan telekomunikasi prabayar di Meksiko saat itu melonjak 66% setiap tahun dan diramalkan terus meningkat sampai 15 tahun ke depan sampai mengusung Carlos Slim ke puncak tycoon dunia.
America Movil, perusahaan milik Carlos Slim telah menjadi perusahaan wireless service provider terbesar di jazirah Amerika Latin. Seiring perkembangan zaman di mana jaringan telekomunikasi nirkabel seolah naik menjadi kebutuhan primer, otomatis pundi-pundi uang milik Carlos Slim ikut membengkak.
Tahun 2007 total kekayaan grup perusahaan miliknya ditaksir mencapai 150 miliar dolar AS, sungguh angka yang fantastis di tengah resesi global yang membuat Uni Eropa sesak napas. Majalah Fortune pun ikut dibuat penasaran dengan menghitung total kekayaan pribadi Carlos Slim, dengan angka 59 miliar dolar AS dipastikan dirinya duduk di kursi panas orang terkaya sedunia waktu itu.
Sepak terjang Carlos Slim di dunia bisnis dengan ekspansi besar-besaran rupanya tak menyurutkan kesahajaan dirinya. Sejak tahun 1986, Carso Foundation menginginkan adanya perbaikan sumber daya manusia di Meksiko dengan memberikan bantuan pendidikan dan program pelatihan. Masih di tahun 2007, Carso Foundation menggelontorkan dana senilai 4 miliar dolar AS untuk pembangunan infrastruktur, sarana pendidikan, dan pengentasan kemiskinan tidak hanya untuk Meksiko tapi untuk seluruh negara-negara di Amerika Latin.
Museo Soumaya adalah museum yang didirikan sejak tahun 1994, namanya diambil dari istri Carlos Slim dan berisi koleksi benda-benda seni dari Meksiko dan Eropa sekaligus sebagai bentuk promosi industri pariwisata di negara tersebut. Tidak hanya itu, Telmex Foundation adalah yayasan sosial terbesar di Amerika Latin yang mendukung perbaikan taraf hidup masyarakat. Carlos Slim pun turun tangan langsung dalam penanganan pelestarian kota budaya di Meksiko dengan nama Centro Historico.
Enam tahun lalu Ia kembali mengejutkan dunia dengan membeli 6,4% saham New York Times Company yang sedang carut marut diterjang krisis. Ia menyuntikkan dana segar senilai 250 juta dolar AS yang seolah memberikan angin segar bagi manajemen Times. Perusahaan turun-temurun milik keluarga Ochs-Sulzberger itu melakukan perbaikan kinerja perusahaan hingga mampu mengembalikan dana pinjaman dari Carlos Slim lengkap dengan bunga 14%.
Hal tersebut tidak menghentikan langkah tycoon telekomunikasi ini dan melakukan pembelian saham lagi hingga memiliki 16% saham New York Times. Juru bicara Grup Carso membantah bahwa ini merupakan taktik Carlos Slim untuk melahap media massa raksasa di Amerika Serikat tersebut. Namun sayangnya isu telah tersebar luas dan menimbulkan pergolakan yang cukup signifikan bagi harga saham New York Times.
Itulah Carlos Slim, sosok yang namanya mungkin kalah pamor dengan Bill Gates atau Warren Buffett. Tapi, langkah nyata dan keseimbangan bisnis yang dijalaninya membuat banyak pihak menaruh segan pada dirinya. Tahun 2010 silam, Forbes menempatkan Carlos Slim sebagai orang nomor satu terkaya di dunia. Begitu pun tahun 2011 dan 2012, posisinya masih tak tergoyahkan.
Dengan kekayaan yang mampu menggoyangkan kestabilan ekonomi global, ia dan keluarganya tetap memegang teguh makna kesederhanaan dalam hidup. Carlos Slim kini lebih mencurahkan tenaga dan pikirannya bagi hajat hidup orang banyak, sementara Grup Carso ia percayakan kepada tiga putranya. Bahkan, sampai detik ini, ritual makan malam bersama keluarga setiap Senin malam tetap ia jalani layaknya seorang ayah yang bertanggung jawab pada keluarganya. Katanya, “I’ve always said that the better off you are, the more responsibility you have for helping others.”
www.AstroDigi.com (Nino Guevara Ruwano)
AllBlogToolsFacebook comments for blogger brought to you by AllBlogTools.com , Get Yours?
Comments :
0 comments to “Carlos Slim Helu Orang Terkaya di Dunia Dari Meksiko”
Post a Comment