Detikhealth.com | Jumat, 20 Agust 2010 | Sultan Kosen tercatat sebagai manusia tertinggi di dunia dengan tinggi lebih dari 8 kaki atau tepatnya 246,5 cm. Tapi kini, ia tengah melakukan terapi radiasi untuk menghentikan pertumbuhannya.
Pria asal Turki yang sekarang berusia 27 tahun ini, ingin hidup layaknya pria biasa yang bisa dekat dengan gadis impian dan segera memiliki keluarga.
Namun, dengan tinggi tubuhnya yang melebihi rata-rata, Kosen kesulitan untuk bisa mendekati wanita. Untuk itu, Kosen sekarang sedang fokus menjalani terapi radiasi untuk menghentikan pertumbuhannya agar tidak semakin tinggi.
Guinness World Records (GWR) menetapkan Kosen sebagai manusia hidup tertinggi di dunia sejak 25 Agustus 2009, dengan tinggi saat itu adalah 246,5 cm. Dia juga tercatat sebagai salah satu dari 12 orang yang memiliki tinggi delapan kaki atau lebih.
Pria kelahiran 10 Desember 1982 ini menderita gigantisme, yaitu kondisi yang jarang terjadi dan disebabkan oleh sekresi berlebih dari hormon pertumbuhan yang dihasilkan tumor non-kanker (adenoma) pada kelenjar hipofisis.
"Dia telah tumbuh dua inci dalam enam bulan terakhir, jadi tingginya sekarang adalah 8,4 kaki (256 cm)," ujar Dr Jason Sheehan, profesor bedah saraf di University of Virginia, seperti dilansir dari ABCNews, Jumat (20/8/2010).
Dr Sheehan akan melakukan prosedur untuk mencegah pertumbuhan Kosen, agar ia tidak semakin tinggi. Prosedur yang disebut dengan gamma knife radiosurgery, akan mengarahkan langsung berkas tipis radiasi ke adenoma Kosen.
"Terapi ini akan mengaktivasi sel-sel dan perlahan-lahan sel tersebut akan mati dan menyebabkan tumor menyusut. Dengan demikian, otak tidak akan merilis lagi hormon pertumbuhan dan berharap dia akan berhenti tumbuh," jelas Sheehan.
Menurut Kelly Garrett, penerjemah Kosen dari Guinness World Records, Kosen melakukan semua prosedur ini secara gratis karena semua biaya ditanggung oleh Guinness World Records.
"Dia gugup dengan prosedur ini, namun dia tahu ini merupakan kesempatan yang sangat baik dan akhirnya dapat mengurangi tumor dan konsekuensi dari itu. Ia pun tidak harus mengonsumsi semua obat-obatan seperti sekarang," ungkap Garrett.
Obat memang salah satu cara untuk mengobati gigantisme. Dan jika tidak diobati, penyakit ini bisa menyebabkan kematian dini.
"Orang dengan gigantisme rentan terhadap arthritis dan diabetes, karena hormon pertumbuhan merupakan antagonis kuat terhadap insulin," jelas Dr Shlomo Melmed, dekan dari Cedars-Sinai Medical Center, yang tidak terlibat dalam perawatan Kosen.
Menurut Dr Melmed, ada tiga pilihan untuk pengobatan gigantisme, yaitu obat-obatan, pembedahan dan radiasi. Dan prosedur gamma knife radiosurgery bisa efektif tergantung pada jenis dan ukuran tumor Kosen.
Tapi Dr Sheehan yakin terapi radiasi ini akan berhasil. Menurutnya, prosedur ini bisa memakan waktu enam sampai 24 bulan untuk dapat menyusutkan tumor.
Kosen dijadwalkan meninggalkan Virginia pada hari Minggu dan akan menuju
California, untuk mengunjungi dokter gigi yang akan memperbaiki giginya. Dia akan kembali ke Turki pada tanggal 1 September mendatang
www.AstroDigi.com (Nino Guevara Ruwano)
AllBlogToolsFacebook comments for blogger brought to you by AllBlogTools.com , Get Yours?
Comments :
0 comments to “Manusia Tertinggi Di Dunia Ingin Stop Pertumbuhan Tubuhnya”
Post a Comment