Friday, December 11, 2009

Menguak Misteri Segitiga Bermuda – Part 3 (habis)


Gambar diambil dari: http://z.about.com

AstroDigi.com | Dan berikut ini adalah penjelasan ilmiahnya:

Pertama:
Segitiga Bermuda adalah rute dengan lalu lintas laut darat yang padat, setiap tahunnya lebih dari 50.000 penerbangan dan pelayaran melintasi wilayah segitiga Bermuda. Hal ini disebabkan karena wilayah Bahama dan Karibia adalah wilayah kunjungan wisata dari seluruh dunia.
Sehingga jumlah kendaraan darat ataupun laut yang hilang tidak seberapa dibandingkan dengan yang selamat sampai di tujuan.

Kedua:
Kapal yang hilang kemungkinan adalah korban dari pembajakan. Pembajakan di Karibia itu umum dari sekitar tahun 1560 hingga tahun 1760, beberapa bajak laut yang terkenal seperti Edward Teach (Blackbeard) dan Jean Lafitte, berasal dari wilayah ini.

Ketiga:
Terjadi kekacauan penunjukan kompas dan peralatan navigasi. Kompas dan sebagian peralatan navigasi, menghasilkan penunjukkan berdasarkan gaya tarik magnet pada keduat kutub bumi. Diperkirakan pada waktu-waktu tertentu terdapat medan magnet yang cukup kuat sehingga mengacaukan arah penunjukan kompas, dan juga peralatan navigasi, sehingga kapal ataupun pesawat menjadi salah tujuan.

Keempat:
Terdapat gelombang besar yang muncul pada waktu-waktu tertentu, bila saat gelombang muncul terdapat kapal yang lewat maka kapal dapat hancur tersapu gelombang

Kelima:
Arus Teluk adalah arus laut dengan kekuatan besar yang berasal dari Teluk Meksiko dan kemudian mengalir melalui Selat Florida ke Atlantik Utara. Pada dasarnya, ini adalah sebuah sungai di dalam laut, arus teluk ini memiliki kecepatan permukaan hingga sekitar 2,5 meter per detik (5.6 mph).

Keenam:
Kesalahan manusia (human error), mengingat presentase jumlah kecelakaan sebenarnya tidak jauh berbeda dengan bagian laut lainnya, ada kemungkinan kecelekaan terjadi karena kesalahan manusia semata.

Ketujuh:
Terdapat konsentrasi gas metana hydrates, yang tinggi diwilayah tersebut, dalam teori kimia, gas metana dalam konsentrasi yang tinggi dapat memproduksi air berbusa, dan mengurangi kepekatan air, sehingga tidak memeberikan daya apung memadai pada kapal-kapal yang kebetulan berada di lokasi tersebut.

Kedelapan:
Pesawat tenggelam akibat serangan musuh, mengingat sebagian dari masa tenggelamnya pesawat adalah pada masa perang dunia, penjelasan ini meskipun masuk akal namun tidak relevan pada korban lainnya yang bukan berada pada masa perang. Dan sebuah serangan tidak dapat merontokkan sekaligus 5 pesawat pada saat yang sama seperti pada Flight 19.

Pada tanggal 8 Mei 1991, sebuah kapal dengan nama Deep See (tidak salah tulis, lihat video pada artikel sebelumnya), yang dilengkapi dengan radar dan kamera bawah laut modern, melakukan misi pencarian bangkai kapal ataupun pesawat yang hilang di perairan segitiga Bermuda, mereka menemukan bangkai pesawat TBM Avenger, pada latihan Flight 19, yang hilang, sehingga misteri hilangnya pesawat pada misi Flight 19 dianggap sudah terjawab. Namun tentu saja penemuan ini tidak menjelaskan penyebab pasti jatuhnya kelima pesawat tersebut secara serentak.

Meskipun terdapat berbagai logika yang diharapkan menguak misteri segitiga Bermuda, masih terdapat banyak bagian dari peristiwa yang belum dapat dijelaskan dengan logika. Misalnya, mengapa Flight 19 yang terdiri dari 5 pesawat bisa hilang secara serentak, dan tidak ada kontak dari para awaknya. Awak pesawat berpengalaman dapat melontarkan kursi penyelamat sesaat sebelum pesawat hancur, dan mengirimkan kabar ke pangkalan pusat, namun hal ini tidak terjadi pada awak Flight 19.

Hal lain, yang juga tidak dapat dijelaskan adalah bagaimana pesawat dapat hilang secara tiba-tiba dan tidak dapat terlacak oleh radar. Flight 19 dan juga pesawat marinir penyelamatnya, juga menghilang secara tiba-tiba dari radar di pangkalan induk mereka. Gelombang besar memang dapat menenggelamkan kapal namun tidak dapat menghilangkan pesawat. Apabila terdapat badai, awak pesawat pasti berusaha kembali ke pangkalan, atau melakukan hal lain untuk keluar dari badai, atau setidaknya memberi kabar ke pangkalan.
Belum lagi rentang waktu hilangnya kendaraan udara ataupun laut yang melintas dan hilang di wilayah itu cukup panjang, sehingga diperlukan sebuah teori global, yang relevan terhadap kejadian dimasa lampau dan pada era modern, dimana teknologi sudah lebih maju.

Misteri yang masih tersisa inilah yang menyebabkan mitos menyeramkan mengenai segitiga Bermuda tidak pernah hilang, dan banyak pengamat masih menganggap belum terpecahkan. Dan total korban yang hilang mencapai ribuan kapal dan pesawat.

Saksikan kronologi peristiwa hilangnya Flight 19 pada video berikut:



www.AstroDigi.com (Nino Guevara Ruwano)

Comments :

0 comments to “Menguak Misteri Segitiga Bermuda – Part 3 (habis)”


Post a Comment