Sunday, December 4, 2016

Berkunjung Ke Masjid Nabawi, Masjid Terbesar Kedua Di Dunia

www.AstroDigi.com AstroDigi.com | 4 Nov 2016 | Bila kita berkunjung ke Arab Saudi, sayang sekali rasanya apabila kita meluangkan waktu untuk mengunjungi masjid Nabawi. Masjid yang terletak di kota Madinah ini bisa dikatakan masuk kategori "sangat" dalam tiga hal, yaitu: sangat luas, sangat modern juga sangat indah.

Para jamaah yang pertama kali menginjakkan kaki di masjid Nabawi akan dibuat terkagum-kagum akan berbagai ornamen indah yang terhampar dan terpajang hampir diseluruh bangunan masjid. Paduan ukiran kaligrafi kuningan, dinding dan atap beton yang berwarna-warni serasi, dan tampilan raksasa dan kokoh dari struktur bangunannya memang sangat luar biasa!
www.AstroDigi.com www.AstroDigi.com www.AstroDigi.com www.AstroDigi.com  www.AstroDigi.com
Masjid Nabawi adalah masjid pertama yang dibangun oleh Rasulullah di kota Madinah. Masjid ini mulai dibangun pada bulan Rabi'ul Awal Tahun 1 Hijriyah atau dalam kalender masehi adalah bulan September tahun 662 M, semula masjid Nabawi hanyalah berupa bangunan sederhana berukuran 2500 meter persegi saja. Namun seiring dengan berjalannya waktu, dari semenjak Rasulullah masih hidup sudah mulai dilakukan penambahan dan perombakan bagian perbagian dan juga perluasan, dengan tujuan agar jamaah pengikut Islam yang kian bertambah dapat tertampung didalamnya.


Kini masjid Nabawi memiliki luas bangunan seluas lebih dari 100.000 meter persegi dan luas lahan seluas 135.000 meter persegi. Lahan diluar masjid dilengkapi payung raksasa yang sudah menggunakan teknologi modern, sehingga dapat diatur untuk dibuka tutup secara otomatik ataupun secara manual.

Payung raksasa ini pada saat tertutup akan tampak seperti monumen-monumen berupa tiang raksasa yang berukiran indah, dan seperti halnya bagian lain dari masjid, dilengkapi juga dengan hiasa berupa besi-besi kuningan. Dan setiap tiang ini dilengkapi dengan dua buah kipas raksasa untuk penyejuk udara, sehingga sekilas tampak seperti pesawat angkasa luar dibawah gemerlapnya bintang-bintang di langit Madinah.

Melaksanakan shalat di masjid Nabawi memiliki nilai keutamaan yang lebih dibandingkan melaksanakan shalat di mesjid-mesjid lainnya, kecuali masjidil Haram, hal tersebut sesuai dengan riwayat sebuah hadist yang yaitu:

    "Satu kali salat di masjidku (Nabawi) ini, lebih besar pahalanya dari seribu kali salat di masjid yang lain, kecuali di Masjidil Haram. Dan satu kali salat di Masjidil Haram lebih utama dari seratus ribu kali salat di masjid lainnya."

Dengan sedemikian luasnya masjid Nabawi ini, maka apabila seluruh area bangunan maupun pelatarannya akan dipergunakan maksimal untuk menampung jamaah, diperkirakan lebih dari setengah juta jamaah dapat ditampung di masjid ini dalam waktu yang bersamaan.

Untuk kenyaman beribadah, pintu masuk untuk jamaah wanita dan jamaah pria dibuat terpisah, sehingga jamaah wanita dan jamaah pria akan shalat di ruang yang terpisah dan tidak dapat saling bertatapan didalam masjid. Namun di pelataran masjid, masih diperbolehkan wanita dan pria melakukan shalat di area yang sama.

Dibagian belakang masjid Nabawi ini juga terdapat area pemakaman Rasulullah dan para sahabatnya. Karena perluasan area masjid Nabawi yang dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan, maka kini area pemakaman ini menjadi terletak dibagian dalam dari masjid Nabawi.

Berhimpitan dengan area pemakaman ini terdapat pula salah satu bagian masjid Nabawi yang terkenal dengan sebutan Raudlah yang artinya adalah taman surga.
Doa-doa yang dipanjatkan dari Raudlah ini diyakini akan dikabulkan oleh Allah swt. Raudlah terletak di antara mimbar dengan makam (dahulu rumah) Rasulullah S.A.W hal tersebut sesuai dengan riwayat sebuah hadist yang yaitu:

    "Tempat yang terletak di antara rumahku dengan mimbarku merupakan suatu taman di antara taman-taman surga, sedang mimbarku itu terletak di atas kolamku."

Raudlah ini hanya 144 meter persegi, namun dengan padatnya animo pengunjung untuk bisa shalat dan memanjatkan doa di area tersebut membuat para jamaah perlu antri dan juga berdesakan untuk mendapatkan giliran.

Didalam masjid Nabawi banyak tersedia guci-guci dengan kran air yang berisi air zamzam dan disediakan untuk para jamaah secara cuma-cuma. Tersedia ratusan gelas plastik kosong di samping guci untuk kelengkapan minum. Selain minum ditempat, banyak pula jamaah (termasuk saya juga) yang membawa air zamzam untuk dibawa pulang, biasanya dengan menuangkan air dari gelas sedikit demi sedikit kedalam botol.

Didalam masjid terdapat banyak rak-rak buku yang tersedia banyak Al-Quran yang disediakan bagi para jamaah yang ingin membaca Al-Quran didalam masjid. Tersedia ukuran besar dan juga ukuran kecil.

Bagi para jamaah yang kurang sehat atau yang mengalami cacat sehingga tidak dapat melaksanakan ibadah shalat dengan gerakan standar (misalnya tidak dapat melakukan sujud atau ruku karena keterbatasan fisik), masjid Nabawi menyediakan ratusan kursi yang dapat digunakan bagi para jamaah untuk melaksanakan shalat sambil duduk.

Di Arab sudah merupakan pemandangan biasa jamaah bersisian antara yang duduk dan yang jamaah yang melakukan shalat dengan cara normal. Kesadaran tinggi untuk shalat berjamaah membuat mereka yang sakit ataupun memiliki keterbatasan fisikpun merasa wajib untuk hadir di masjid. Luarbiasa!

Dinginnya temperatur di Madinah, diantisipasi oleh pemerintah setempat dengan menyediakan air wudlu yang hangat bagi para jamaah. Ratusan kran air wudlu yang mengucurkan air hangat tersedia bagi para jamaah yang ingin bersuci sebelum melaksanakan shalat.

Bagi para jamaah yang suka berbelanja, terdapat banyak toko dan counter yang lokasinya berdekatan dengan masjid Nabawi. Harga jual yang ditawarkan oleh para pedagang diseputar masjid inipun masih rasional sehingga tidak diperlukan tawar menawar yang alot untuk mendapatkan harga barang yang pantas.

Juga terdapat minimarket yang menjual barang keperluan sehari-hari seperti pasta gigi, sikat gigi, pisau cukur, gunting, makanan dan minuman, dan lain sebagainya. Di minimarket ini saya mendapatkan beberapa produk Indonesia disini, seperti mie instan, kopi, sambal, kecap, dan lain-lainnya yang merek dagangnya jelas dikenal di Indonesia :-)

Diluar pintu utama masjid Nabawi terdapat sebuah tugu dengan sebuah jam besar disana. Dan dipelataran monumen tersebut banyak terdapat burung merpati yang berkeliaran disitu. Ada penjaja makanan burung merpati yang menawarkan dagangannya kepada para jamaah yang ingin memberi makan burung merpati disitu.

Meski dari segi luasan wilayah, masjid Nabawi hanya menempati urutan kedua setelah masjid Masjidil Haram di kota Mekah, namun dari segi keindahan arsitektur, keindahan masjid Nabawi lebih tinggi. Sangat disayangkan apabila jamaah yang datang ke Arab Saudi tidak meluangkan waktu untuk datang kemari.

Kota Madinah memiliki status sebagai kota "haram" sama seperti halnya kota Mekah, sehingga diharamkan kota ini bagi warga dan pendatang selain yang beragama Islam. Sehingga baik pengunjung. pedagang maupun warga setempat didalam maupun diluar masjid adalah muslim.

Akhir kata .. selamat berkunjung dan beribadah ke masjid nan indah menawan hati dan mendatangkan kerinduan hati ini :-)

 www.AstroDigi.com (Nino Guevara Ruwano)

Comments :

0 comments to “Berkunjung Ke Masjid Nabawi, Masjid Terbesar Kedua Di Dunia”


Post a Comment