Saturday, April 27, 2013

Jeffry Al Buchori, Ustadz Muda Sejuta Umat

www.AstroDigi.com Wikipedia.org | Jeffry Al Buchori memiliki nama populer Uje (lahir di Jakarta, 12 April 1973 – meninggal di Jakarta, 26 April 2013 pada umur 40 tahun) adalah seorang pendakwah atau ustad yang tampil dengan mengemas bahasa dakwahnya dengan bahasa-bahasa anak muda.

Sehingga ustad Uje kerap juga dipanggil sebagai ustad gaul. Beberapa hari setelah ia merayakan ulang tahunnya yang ke-40, ia mengalami kecelakaan motor yang menyebabkan Uje meninggal dunia di usia 40 tahun.

www.AstroDigi.com www.AstroDigi.com www.AstroDigi.com www.AstroDigi.com www.AstroDigi.com www.AstroDigi.com www.AstroDigi.com Anak Nakal di Masa Belia

Jefri anak ketiga dari lima bersaudara pasangan Alm. H. Ismail Modal dan Ustz Dra. Hj. Tatu Mulyana ini sejak kecil telah mendapat pendidikan Islam yang kuat. Hal ni terbukti saat duduk di bangku sekolah kelas 3-5 SD meraih prestasi MTQ (Musabaqah Tilawatil Qur’an) sampai tingkat provinsi. Setelah lulus SD, bersama kedua kakaknya, Alm. Ust. H. Abdullah Riyad dan Ust. H. Aswan Faisal, bersekolah di PonDaar el-Qolam Gintung, Jayanti Tangerang.

Namun selama di pesantren, Uje terbilang nakal. Seringkali saat teman-temannya menunaikan ibadah, Uje diam-diam tidur atau kabur dari pesantren untuk main dan nonton di bioskop. Sampai akhirnya Uje dikeluarkan dari pesantren tersebut yang sempat dikecapnya selama tahun yang harus dijalani. Setelah itu, Uje dipindahkan ke Madrasah Aliyah (MA, setingkat SMA). Bukannya bertambah baik, kenakalan Uje justru bertambah.

Apalagi setelah lulus di tahun 1990 dan kuliah di akademi broadcasting, kenakalan Uje tak berkurang. Dia bergaul dengan pemakai narkoba dan sering dugem. Bahkan Uje akhirnya tak menyelesaikan kuliah. Pada tahun 1991, Uje pernah menjadi dancer di salah satu club.

Uje juga sering nongkrong di Institut Kesenian Jakarta. Di kala para pemain sinetron sedang latihan, kadang-kadang Uje menggantikan salah satunya. Ia pun ikut casting dan mendapat peran. Salah satu sinetron yang sempat dibintanginya adalah Pendekar Halilintar. Bahkan Uje pernah dinobatkan sebagai pemeran pria terbaik dalam Sepekan Sinetron Remaja yang diadakan TVRI pada 1991.

Uje bertemu dengan Pipik Dian Irawati, seorang model gadis sampul majalah Aneka tahun 1995 asal Semarang, Jawa Tengah. Saat itu, Uje masih berstatus sebagai pemakai. Meski demikian, hal itu tidak menghalangi Pipik yang bersedia dinikah siri pada 7 September 1999. Dua bulan kemudian mereka menikah resmi di Semarang. Pernikahannya dengan Pipik ini dikaruniai empat orang anak, Adiba Khanza Az-Zahra, Mohammad Abidzar Al-Ghifari, Ayla Azuhro , dan Attaya Bilal Rizkillah

Hal yang menyadarkan Uje dari kehidupan semu adalah saat dirinya diajak umroh oleh ibu dan kakaknya. Sebagai awal dari usaha pertaubatan, Uje mendapat amanah dari kakak tertuanya alm. Ust. H. Abdullah Riyad, untuk melanjutkan dakwah kakaknya di Jakarta. Sebab alm Ust. H. Abdullah Riyad mendapatkan kepercayaan dari MUIS (Majlis Ugame Islam Singapura) untuk menjadi Imam besar di Masjid Haji Mohammad Soleh, bersebelahan dengan Maqam Habib Nuh Al Habsyi, Palmer Road, Singapura.

Uje berdakwah pertama kali di sebuah masjid di Mangga Dua. Pipik Dian Irawati, istrinya, menuliskan teks dakwah yang mesti disampaikan saat itu. Hasilnya, honor ceramah sebesar Rp 35.000 dia bawa pulang dan langsung diberikan kepada istrinya.

Dari situlah Uje mulai berdakwah lewat majelis taklim, mushola, masjid, dan perlahan-lahan bisa seperti sekarang ini, dikenal oleh masyrakat banyak dikagumi oleh seluruh kalangan. Selain itu Uje, juga menyampaikan dakwahnya dalam bentuk lagu-lagu Islami, debut albumnya, Lahir Kembali diluncurkan 2006 lalu. Beberapa lagu diciptakannya sendiri dan dinyanyikan bersama penyanyi lagu-lagu religius muslim, seperti Opick, bahkan pernah berkolaborasi dengan grup band Ungu dalam mini album Ungu bertajuk Para Pencari-Mu (2007).

Meninggal dunia

Uje meninggal dunia dalam usia 40 tahun pada tanggal 26 April 2013 dalam sebuah kecelakaan tunggal di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, pada pukul 2 waktu setempat. Ia menabrak pohon setelah kehilangan kendali atas Kawasaki ER-6n bernopol B 3590 SGQ yang sedang dikendarai.

Kecelakaan yang merenggut nyawa Jefry Al Buchori yang mengendarai Kawasaki ER 650 cc bernopol B 3590 SGQ pulang dari sebuah pertemuan dengan sejumlah rekannya di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (26/4) dini hari WIB. Dia dan rekan-rekannya pulang beriringan menggunakan empat buah motor.
 
Di tengah jalan, pria 40 tahun itu sempat dua kali terjatuh dari motor saat melintas di kawsan Radio Dalam. Namun, dia tetap melanjutkan perjalanan. Sekitar pukul 01.00, Uje dan rekan-rekannya melintasi kawasan Pondok Indah.
 
Usai melewati bundaran di jalan utama perumahan elite itu, diduga Uje -sapaan akrab Jefry Al Buchori- melajukan motornya dengan kencang. "Melihat dampak tabrakan, kami perkirakan kecepatan motor korban saat itu di atas 70 kilometer per jam," terang Kasatlantas Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Hindarsono.
 
Dalam kondisi melaju kencang Uje mendapati tikungan kecil di Jalan Gedung Hijau itu. Namun, menjelang tikungan terdapat gundukan aspal. Meski tidak tinggi, gundukan itu sudah cukup membuat motor yang dikendarai uje gagal berbelok. Uje pun tidak mampu menguasai kendaraannya, dan motor tersebut menghantam pohon palem di depan rumah nomor 17.
 
Ayah empat anak itu pun terpelanting dari motornya sejauh lima meter usai menabrak pohon. Sementara, motor berwarna hijau itu terlempar dan terseret hingga sejauh 20 meter. Kerasnya tabrakan diungkapkan oleh Suyono, penjaga rumah yang pohonnya ditabrak Uje.
 
"Saya di dalam rumah mendengar suara tabrakan yang keras. Saat saya keluar, korban sudah diangkat oleh rekan-rekannya dan digotong menuju taksi," ujar pria 44 tahun itu. Dia melihat hidung dan bibir Uje terus mengalirkan darah. Helmnya terlepas dari kepala, sementara bagian depan motornya rusak parah.
 
Uje langsung dilarikan ke RS dan tidak lama kemudian sejumlah polisi datang. Upaya rekan-rekan Uje membawa dia ke RS Pondok Indah pun berakhir duka. Uje memang sempat mendapat perawatan, namun nyawanya tidak tertolong. "Dia mengalami luka di tempurung kepala sebelah kiri," ujar Hindarsono.
    
Menurut Hindarsono, Helm yang dipakai Uje sebenarnya merupakan helm jenis full face dan berkualitas baik. Namun, saat kejadian Uje membukanya sehingga menjadi half face. Faktor lain dalam kecelakaan tersebut adalah penerangan jalan yang lemah, sehingga jalanan di situ tampak remang.
    
"Untuk kelengkapan berkendara tidak ada masalah. Korban sudah melengkapi diri dengan SIM dan STNK," lanjut Hindarsono. Saat ini, motor Uje diamankan di Mapolres Metro Jakarta Barat.

Selanjutnya, jenazah Uje dibawa ke rumah duka di Perum Bukit Mas, Jalan Narmada III, Rempoa, Bintaro, Tangerang Selatan, Ustadz Jeffry dimakamkan di TPU Karet Bivak, Tengsin, Jakarta Pusat setelah sebelumnya disalatkan di Masjid Istiqlal.


www.AstroDigi.com (Nino Guevara Ruwano)

Comments :

0 comments to “Jeffry Al Buchori, Ustadz Muda Sejuta Umat”


Post a Comment