Wednesday, November 25, 2009

Misteri Edward Theodore Gein, Sang Pembantai Dari Wisconsin – Part3


gambar diambil dari: http://roadapples.ws

Dalam interogasi, Ed Gein memberitahu para penyelidik bahwa antara tahun 1947 dan 1954, ia berada dalam keadaan linglung sepeninggal Augusta. Ia mendatangi 40 komplek pemakaman untuk menggali mayatnya, tapi hanya dari sekitar 10 komplek pemakaman ia mendapatkan mayat, selebihnya ia pulang dengan tangan hampa. Ia selalu merapikan kembali setiap makam yang ia gali. Ia mencari sosok wanita yang sama dengan mendiang Augusta, ibunya.

Belakangan ia memutuskan untuk mengadakan perubahan jenis kelamin, bukan dengan mendatangi meja operasi seperti halnya kaum waria yang ingin menjadi wanita. Tetapi Ed melakukannya dengan menyamak kulit dari mayat-mayat wanita yang dikoleksinya, dari situ ia menciptakan “setelan wanita”, sehingga ia bisa berpura-pura menjadi wanita.
Dalam interogasi Ed, menyangkal telah melakukan hubungan sex dengan mayat-mayat yang dikoleksinya, karena menurutnya mereka terlalu buruk.

Masih merupakan misteri mengapa ia juga melakukan serangkaian pembunuhan, karena meskipun secara mental ia agak terbelakang, tapi ia dikenal sebagai pria yang cenderung agak lembut, dan mendiang Augusta yang dipujanya juga tidak pernah menanamkan sifat membunuh kepada Ed Gein.
Dalam interogasi ia mengaku membunuh Maria Hogan, seorang operator dari sebuah kedai yang hilang sejak tahun 1954. Ia juga mengaku membunuh seorang temannya yang berusia 16 tahun, yang kerap menemaninya menghadiri pertandingan bola dan menonton film. Dari kepala korban inilah Ed menciptakan topeng yang dibuat dari wajah korban yang dikupasnya dengan hati-hati. Dan masih ada beberapa korban lain yang juga diakui telah dibunuhnya.

Plainfield Schley, polisi yang bertindak sebagai interogator, diduga tidak dapat menguasai emosinya saat menginterogasi Ed Gein, sempat membenturkan kepala Ed ke tembok. Hal ini digunakan oleh kuasa hukum Ed, untuk menolak pengakuan awal yang telah dilontarkan Ed.
Plainfield Schley, yang diduga mengalami trauma dan rasa ngeri atas kekejaman Ed, meninggal pada bulan Desember 1968, tidak lama setelah Ed bersaksi di pengadilan. Diduga ia mengalami serangan jantung, karena sering merasa tertekan karena harus bersaksi, dan tekanan yang terberat adalah ia harus bersaksi bahwa ia sempat melakukan kekerasan dalam interogasinya, yang ia tahu kesaksian itu dapat digunakan oleh kuasa hukumnya untuk meringankan terdakwa.

Saksikan pada tayangan video berikut ini, yang merupakan lanjutan dari tayangan pada artikel sebelumnya:



Bersambung . . . . .

www.AstroDigi.com (Nino Guevara Ruwano)

Comments :

0 comments to “Misteri Edward Theodore Gein, Sang Pembantai Dari Wisconsin – Part3”


Post a Comment