Friday, August 26, 2016

Komodo, Reptil Paling Cerdas Yang Semakin Langka

www.AstroDigi.com AstroDigi.com | Jumat, 26 Ags 2016 | Komodo adalah hewan langka dan saat ini merupakan warisan dunia yang dilindungi. Reptil berkaki empat berukuran raksasa ini saat dewasa panjang tubuhnya dapat mencapai 3 meter.

Banyak yang belum mengetahui bahwa selain populasi hewan ini yang semakin langka, adalah kenyataan bahwa komodo adalah reptil paling cerdas yang pernah ada.

Berbeda dengan reptil lain yang memiliki pola memangsa yang masih primitif, komodo memiliki kemampuan untuk menyusun strategi dalam berburu dan mendapatkan mangsanya.
www.AstroDigi.com www.AstroDigi.com www.AstroDigi.com
Tidak seperti reptil lainnya, komodo tergolong hewan yang sabar dalam mempelajari pola/rutinitas dari calon mangsanya. Kapan mereka akan melewati wilayah tertentu, kapan mereka akan melahirkan (biasanya bila mangsanya induk rusa), bagaimana mereka harus bersembunyi, dan hal-hal lainnya yang bila dicermati ini adalah semacam strategi pemangsaan yang lebih kompleks dibandingkan strategi memangsa predator lainnya.

Sejak bayi komodo sudah memiliki insting yang baik dalam bertahan hidup. Saat mereka bayi ukuran tubuh mereka hanya berkisar 30 cm saja, komodo kecil ini memulai kehidupannya di pepohonan, untuk menghindari dirinya dimangsa oleh predator lain, dan juga menghindari mereka dimangsa oleh sesama komodo yang sudah dewasa.

Komodo kecil ini hidup dengan memangsa serangga, ulat dan hewan-hewan lain yang bisa mereka temukan di pepohonan tempat mereka tumbuh besar.

Setelah tubuh mereka tumbuh hingga satu meter, barulah sang komodo remaja ini turun pohon (bukan turun gunung) untuk mencari mangsa dipermukaan tanah, bersaing dengan komodo remaja dan dewasa lainnya.

Meski komodo bisa berlari cepat (hingga 10 km per jam), namun tentu masih jauh kalah cepat dengan calon mangsa mereka seperti babi hutan dan rusa yang bisa berlari beberapa kali lipat kecepatannya dibandingkan komodo.

Untuk itulah komodo biasa mendapatkan mangsanya dengan menggunakan strategi pengenalan pola/rutinitas dan juga menggunakan teknik penyamaran, dengan bersembunyi tanpa bergerak dalam waktu yang lama.

Komodo bisa menyusuri jejak mangsa mereka hingga beberapa kilometer jauhnya. Jejak rusa, babi, ular, kambing, ayam, atau mangsa mereka yang lainnya dapat mereka lacak meski sudah jauh dan sudah memudar bekasnya.

Komodo juga reptil yang kuat berjalan hingga beberapa kilometer jauhnya. Dalam sehari seekor komodo dewasa, dengan tubuh kekar berotot dan kaki-kaki mereka yang kuat, mereka dapat menempuh perjalanan hingga 5-6 kilometer jauhnya.

Dilengkapi senjata berupa gigi tajam (meski tidak terlalu panjang), cakar yang panjang, ekor yang tebal dan kuat, komodo bisa melumpuhkan mangsa yang lebih lincah dan lebih besar dibandingkan tubuh mereka.

Komodo mampu melumpuhkan seekor kerbau besar yang mempunyai ukuran dan berat 5 kali dari tubuh mereka. Saat menyerang komodo bisa berdiri tegak dengan kedua kaki belakang dan ekor kuatnya sebagai penopang, sehingga bila dilihat akan tampak seperti makhluk dalam film Godzilla.

Karena hewan yang dapat mereka mangsa di habitat mereka saat ini sudah mulai berkurang akibat perburuan liar, maka komodo kadangkala datang ke pemukiman penduduk yang banyak di pantai pulau komodo. Kadangkala ada orang yang diserang saat komodo masuk ke pemukiman.

Bau ikan yang dijemur dipantai yang terhembus masuk oleh tiupan angin laut (dimana penduduk pantai yang hampir semuanya berporfesi sebagai nelayan) membuat komodo menafsirkan ada bangkai ikan besar yang dapat mereka temukan di pantai.

Komodo lapar yang mendatangi pemukiman ini adalah potensi bahaya yang harus diantisipasi baik oleh warga setempat dan juga oleh instansi berwenang yang turut mengawasi kelestarian hidup hewan tersebut.

Beruntunglah manusia bukanlah mangsa bagi komodo. Meski pernah terjadi seorang anak yang meninggal karena diserang komodo, namun tindakan tersebut sesungguhnya didasari naluri komodo untuk bertahan, bukan menyerang.

Dalam kasus yang berbeda, komodo yang menyerang manusia biasanya kemudian kabur melenggang apabila mereka kemudian merasa tidak lagi terancam.

Komodo lapar yang mendatangi pemukiman biasanya mengincar ayam, kambing, atau sisa makanan yang masih mengandung daging yang dapat mereka temukan di pemukiman.

Komodo adalah hewan dengan pola diet alami yang bisa dikatakan cukup baik. Secara alami mereka hanya makan 2 kali dalam sebulan. Sehingga meski makin menipis, cadangan makanan bagi mereka masih tersedia dengan cukup di pulau Komodo.

Semoga masalah ketersediaan dan kecukupan makanan bagi hewan langka ini bisa segera teratasi di masa depan, agar tidak timbul masalah-masalah lain yang tidak diinginkan.

 www.AstroDigi.com (Nino Guevara Ruwano)

Comments :

0 comments to “Komodo, Reptil Paling Cerdas Yang Semakin Langka”


Post a Comment