Thursday, December 10, 2009

Scolopendra Gigantea, Si Kelabang Raksasa


Gambar diambil dari: http://upload.wikimedia.org, www.yofavo.com

AstroDigi.com | Scolopendra Gigantea, yang lebih dikenal sebagai kelabang raksasa (Giant Centipede), adalah serangga terbesar di dunia. Panjang tubuhnya dapat mencapai 35 cm (14”), lebih panjang daripada sebuah penggaris kantoran dengan panjang medium (30 cm). Dengan ukuran tubuhnya yang raksasa ini, ia dapat memangsa kelelawar, burung, katak, kadal, dan bahkan juga laba-laba tarantula raksasa yang beracun.

Scolopendra Gigantea adalah keluarga Arthropoda dan berada pada kelompok Chilopoda. Dapat ditemui di hutan-hutan tropis Amerika Selatan, Amazon, Trinidad dan Jamaika. Mereka biasanya merangkak cukup gesit di semak-semak dan diantara dedaunan. Mereka mempunyai banyak kaki, Scolopendra Gigantea dewasa dapat mempunyai 46 kaki, dan tubuh yang terbagi-bagi menjadi 23 segmen.

Ke 46 kakinya dapat bergerak dengan cepat untuk memburu mangsanya, sang kelabang raksasa ini juga dilengkapi racun untuk melumpuhkan mangsanya. Seekor kelelawar yang berbobot tiga kali dari Scolopendra Gigantea dapat dilumpuhkan dengan racunnya. Scolopendra Gigantea dapat merayap naik ke atap gua dimana para kelelawar bergelantungan, untuk menyergap mangsanya.

Scolopendra Gigantea, juga mendatangi sarang tikus dan laba-laba tarantula yang berbisa. Kedua taringnya yang tajam dapat menyalurkan racun pelumpuh, mangsa yang kecil biasanya langsung mati setelah racun memasuki tubuhnya, sedangkan mangsa yang besar biasanya tidak dapat bergerak selama berjam-jam, dan sebelum mereka mampu bergerak kembali, Scolopendra Gigantea melumat daging mereka dengan gigitannya.

Meskipun tampak seperti monster dengan wujud yang mengerikan, dan dilengkapi dengan racun berbahaya, Scolopendra Gigantea, tidak mematikan bagi manusia, racun gigitannya memang menyakitkan, biasanya pada bekas gigitannya akan membengkak dan racunnya menyebabkan lemas dan demam yang menyiksa, namun tidak mematikan bagi manusia, terutama manusia dewasa yang sehat. Biasanya obat penurun demam biasa telah dapat menurunkan temperatur tubuh, setelah demam turun, manusia yang menjadi korban gigitan dapat pulih kembali.

Justru banyak para penggemar serangga menjadikan kelabang raksasa ini sebagai binatang peliharaan. Penampilannya yang seram mirip hewan purba menjadi daya tarik tersendiri bagi para kolektor. Scolopendra Gigantea, tidak menganggap manusia sebagai mangsanya, mereka tidak menggigit, kecuali bila merasa diserang. Beberapa kolektor kadang-kadang membiarkan kelabang ini merayap ditangan mereka, dan membuat beberapa photo bersama kelabang raksasa ini. Namun karena Scolopendra Gigantea adalah binatang beracun dan dapat melukai manusia, maka ekspor binatang ini dilarang di banyak negara.

Scolopendra Gigantea betina dapat menghasilkan 50 buah telur pada kehamilannya, sang ibu biasanya melindungi telurnya hingga menetas dalam dalam kurun waktu sekitar 2 minggu. Scolopendra Gigantea muda yang baru menetas biasanya hanya memiliki 4 segmen tubuh, yang kemudian terus bertambah hingga mereka dewasa. Butuh waktu sekitar 3 tahun hingga mereka mencapai kedewasaan penuh. Masa hidup Scolopendra Gigantea biasanya berkisar antara 4 hingga 5 tahun saja.

Video berikut memperlihatkan bagaimana kelabang raksasa ini memburu mangsanya, dan video berikutnya memperlihatkan seorang kolektor bermain-main dengan sang kelabang raksasa. . .





www.AstroDigi.com (Nino Guevara Ruwano)

Comments :

1

Biarpun ga terang-terangan menyerang manusia, tetep aja takut klo disuruh megang. Belum kalau tiba-tiba kelabangnya merasa gelisah & kemudian bertindak membabi buta

R-Wasp said...
on 

Post a Comment